Pernahkah anda memproduksi makanan anda sendiri? entah itu dengan cara bertani ataupun beternak? saya sendiri belum pernah melakukannya.
Hmm.. ko bisa ya?? bagaimana mungkin kebutuhan pangan saya selalu terpenuhi tanpa saya pernah sekalipun bertani ataupun beternak??
Bagaimana semua ini berawal?
Hmm.. mungkin ceritanya begini..
Pada awalnya kehidupan manusia sangatlah sederhana, hari2nya dihabiskan hanya untuk memenuhi kebutuhan sandang, pangan, dan papan. Hidupnya sudah bahagia dengan memiliki tempat untuk berteduh, sesuatu untuk dikenakan sebagai pakaian, dan makanannya terpenuhi setiap hari. Saat itu setiap keluarga harus bekerja masing2 untuk memenuhi seluruh kebutuhannya.
Kemudian somehow mereka mengetahui ilmu bertani, dan merekapun mampu memproduksi makanan dengan sangat efisien. Jika sebelumnya mereka harus bekerja rata2 10 jam per hari untuk mencukupi kebutuhan pangan, dengan ilmu bertani, untuk menghasilkan jumlah bahan makanan yang sama, jam kerja rata2nya turun menjadi hanya 1 jam saja per hari. Bahan makanan hasil bertani ini juga tidak mudah rusak, sehingga bisa disimpan sebagai cadangan. Dengan demikian jumlah bahan makanan menjadi berlebih.
Setelah selang beberapa waktu, keluarga2 yang (karena satu dan lain hal) tidak bertani, menawarkan diri untuk bekerja pada keluarga2 petani yang memiliki bahan pangan berlebih. Dengan demikian, dalam suatu desa terdapat keluarga2 petani yang makmur, dan keluarga2 lain yang tidak bertani yang bekerja pada keluarga2 petani tersebut. Dengan demikian bisa dibilang bahwa keluarga2 petani ini “berkuasa” atas keluarga2 lainnya. Keluarga2 kelas pekerja ini mengerjakan berbagai hal, mulai dari memasak, merawat rumah, membuat kerajinan, sampai membuat senjata (panah, pedang, tombak, dll).
Kemudian struktur masyarakat menjadi semakin besar, luas dan rumit, dan akhirnya mencapai critical mass of a society, dimana specialized professions menjadi punya tempat untuk berkembang. Contohnya adalah ahli membuat gerabah, ahli membuat pedang, ahli membangun rumah, dan banyak ahli2 lainnya. Mereka hidup dengan menjual jasa (keahliannya) pada orang2 yang membutuhkan.
Namun demikian, kaum petani tetap menjadi kelompok yang berkuasa, karena merekalah yang memiliki bahan makanan, kebutuhan dasar manusia untuk bertahan hidup.
. . .
Hmm.. sepertinya ceritanya bakal jadi panjang kalau diteruskan.. awalnya saya menulis tulisan ini untuk menjawab satu pertanyaan:
Mengapa petani zaman sekarang (setidaknya di Indonesia) menjadi begitu tidak berdaya?
Dan satu pertanyaan lain yang tampaknya sedikit lebih rumit:
Bagaimana bisa kelompok yang sama sekali tidak pernah bertani, saat ini malah menjadi begitu berkuasa?
Ada yang menjawab pertanyaan pertama secara ringkas: karena mereka tidak punya tanah. Well, saya kurang puas dengan jawaban ini, saya ingin tau cerita lengkapnya..
Untuk pertanyaan kedua, saya tidak tahu apakah ada jawaban ringkasnya atau tidak..
Hff.. tampaknya ceritanya memang masih panjang, terutama tentang zaman pelayaran & penjelajahan, yang melahirkan kaum pedagang dan saudagar; dan juga tentang Revolusi Industri, yang melahirkan para kapten industri. Dua episode sejarah yang bisa dibilang menjungkir balikan struktur sosial yang lama…
(Semoga) disambung lain waktu..